burung-burung gereja itu
seketika terbang menyusuri kabut
di pagi buta
bercicit mericit
menunggu sang kiblat pagi
hari itu
serigala serigala malam
kembali kegelapan asal
menyusuri kabut
di pagi buta
bulan telah pergi bersama ribuan bintang
di angkasa
kabut kabut itu melekat pada bulu bulu halus serigala
burung memecah frekuensi kelembutan kabut pagi
serigala tersebut lalu memangsa keributan kabut pagi
sekelebat serigala tersebut berbaur bersama alam
bercampur aduk dengan gelapnya pagi
menerkam burung burung gereja tersebut tanpa suara
tanpa berisik
lalu sang kiblat pagi muncul dibawah kerancuan
serigala serigala malam menyambut sang kiblat pagi
merajai prahara
(prosa?puisi?)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment